Dibalik petaka mereka bangkit
Ucapan sakral menggemparkan tanah kelahiran
Selira sejuk menari di atas doa suci
Mereka bersumpah, berdikari mengenang kelam
Suatu tahun berganti darah
Janji terucap, namun iblis yang tertawa
Saat itu lah putra putri negeri
Menggemakan raga dan jiwa untuk tiga ikrar suci
Bukan hanya mereka, tapi kita
Penerus bangsa tanah air tercinta
Untuk apa mereka mengorbankan jiwa raga?
Jika kita hanya diam tanpa memahat rasa bangga
Padahal, tak serumit dawai tersesat
Selangkah demi selangkah
Peduli rawat hijaunya bentala kelahiran
Oleh kita, sang penerus bangsa Indonesia
Hari ini, detik ini alam bersaksi
Dihadapan tuhan dengan bulir sang merah putih
Kita memohon berguman mati
Karena penghujungnya, sumpah pemuda kita hormati.
